Beranda | Artikel
Dianjurkannya Sujud Syukur
Rabu, 23 Maret 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Dianjurkannya Sujud Syukur adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 19 Sya’ban 1443 H / 22 Maret 2022 M.

Dianjurkannya Sujud Syukur

Kita sampai pada bab tentang dianjurkan sujud syukur tatkala seorang hamba mendapatkan suatu nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atau tatkala dia terhindar dari satu bahaya/cobaan yang nyata.

Sujud syukur adalah sesuatu yang memang dianjurkan. Karena seorang hamba yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan senantiasa berada di dalam kebaikan sebagaimana diberitahukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

عَجَباً لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ للْمُؤْمِن: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin dan sesungguhnya urusan seorang mukmin itu selalu baik, dan hal itu tidak terwujud kecuali hanya bagi seorang mukmin. Jika dia mendapatkan hal-hal yang menyenangkannya maka dia bersyukur kepada Allah, dan bersyukur itu adalah baik baginya. Dan jika dia diuji oleh Allah dengan hal yang tidak menyenangkan maka dia bersabar, maka semuanya itu adalah baik bagi seorang mukmin.” (HR. Muslim)

Di dalam kehidupan yang kita jalani, kita tidak luput dari dua hal ini. Kita berputar antara dua kutub; nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan cobaan. Bahwa suatu saat kita diberikan nikmat oleh Allah ‘Azza wa Jalla, kemudian kita diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan teladan kepada kita dalam hal mensyukuri nikmat Allah dan bersabar terhadap cobaan. Di antaranya hadits dari Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنِّيْ لَقِيْتُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَبَشَّرَنِيْ وَقَالَ: إِنَّ رَبَّكَ يَقُوْلُ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَسَجَدْتُ لِلَّهِ شُكْرًا

“Sesungguhnya aku bertemu dengan Jibril ‘Alaihis Salam, maka beliau memberikan berita gembira kepada aku, dan beliau berkata: ‘Sesungguhnya Rabbmu berkata kepada engkau Muhammad: ‘Siapa yang mengucapkan shalawat kepadamu maka Aku akan bershalawat kepadanya, dan barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu maka Aku pun akan mengucapkan salam kepadanya.’ Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam mengatakan: ‘Kemudian aku pun sujud kepada Allah dalam rangka mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.`” (HR. Ahmad, Al-Hakim, Al-Baihaqi)

Sebetulnya hadits ini ada kelemahannya. Namun hadits ini beberapa riwayat. Demikian pula para Salafush Shalih yang mengamalkan tentang sujud syukur. Di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu ketika beliau bertemu dengan pimpinan orang-orang Khawarij yang telah terbunuh. Maka beliau kemudian mensyukuri Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena orang-orang itu telah merusak tatanan masyarakat kaum muslimin dengan mengadakan pemberontakan kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu.

Demikian pula Ka’ab bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu dalam kisah beliau yang panjang. Beliau bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika ada orang yang datang kepada beliau memberitahukan bahwasanya Allah telah mengampuni dan menerima taubat mereka.

Apakah sujud syukur dilakukan setiap hari? Maka jawabannya tidak. Tapi seseorang dalam wujud mensyukuri nikmat Allah Ta’ala dengan dia mengucapkan syukur pada Allah Ta’ala, memuji dan menyanjung Allah, kemudian dia mengerjakan amal-amal kebaikan, ini sudah merupakan salah satu bentuk dari sujud syukur.

Adapun seorang mengadakan sujud syukur setiap hari, memang ini tidak ada contohnya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apalagi setiap selesai shalat lima waktu. Sujud seperti ini tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, demikian dari para sahabat beliau.

Kapan melakukan sujud syukur?

Menit ke-10:00 Sujud syukur itu dilakukan ketika seseorang mendapatkan satu nikmat yang luar biasa, yang dia betul-betul berharap kemudian terjadi apa yang diharapkannya. Kondisi kedua adalah tatkala dia selamat dari satu ujian. Misalnya seorang dalam perjalanannya hampir terjadi kecelakaan, kemudian mereka selamat. Maka dia keluar dari mobilnya kemudian sujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi sujud syukur ini jangan dibuat suatu kebiasaan.

Sujud syukur hanya dilakukan satu kali, tidak dua kali. Kemudian boleh dalam keadaan menghadap kiblat atau juga dalam keadaan tidak menghadap kiblat.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51554-dianjurkannya-sujud-syukur/